Pariwisata India-Jepang harus dibenahi

Terdapat potensi besar untuk meningkatkan pariwisata antara India dan Tiongkok, namun agar hal ini dapat terwujud, ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.

Ini adalah kesan yang didapat pada tanggal 24 Oktober, ketika pertemuan Pariwisata India-Jepang pertama diadakan di New Delhi, India, di mana para pejabat dan operator berbicara tentang industri ini.

Ketua Lotus Trans Travel dan tokoh populer di kalangan pariwisata Lajpat Rai mencontohkan, paket wisata kedua negara harus dibuat lebih menarik. Dia mengatakan, masalah visa perlu diatasi agar perjalanan lebih mudah.

 

suri dan sharma

Pertanyaan mengenai kurangnya panduan bahasa Jepang di India dan kurangnya kesadaran mengenai India di Jepang juga dibahas.


Saat ini, lebih dari 200,000 turis Jepang datang ke India, dan 80,000 orang India pergi ke Jepang.

Namun beberapa operator meragukan apakah semua yang datang ke India adalah turis asli. Baik Menteri Mahesh Sharma maupun Menteri Gabungan Suman Billa berbicara tentang hubungan kuno antara kedua negara.

Yang juga menjadi bahan diskusi adalah bahwa paket golf, yoga, dan spa ke India dapat lebih dipromosikan, serta efisiensi dan disiplin Jepang harus diterapkan di India. Beberapa juga membantah kesan bahwa Jepang itu mahal.



Rajan Sehgal, operator tur golf dan Ketua Asosiasi Agen Perjalanan, India Utara, menyarankan agar pertemuan dagang asosiasi India sebaiknya diadakan di Jepang. Ibu J. Suri, Ketua Komite Pariwisata Federasi Kamar Dagang dan Industri India (FICCI), mengatakan bahwa pertemuan hari ini hanyalah permulaan, dan masih banyak lagi yang akan dilakukan untuk mempromosikan pariwisata.

Tinggalkan Komentar